Minggu, April 18, 2010

Analisa Leksikal

1.1 Pengertian
Analisis Leksikal/Analisis Linier/Pembacaan Sekilas (Scanner). Dalam kaitan ini aliran karakter yang membentuk program sumber dibaca dari kiri ke kanan dan dikelompokkan dalam apa yang disebut token yaitu barisan dari karakter yang dalam suatu kesatuan mempunyai suatu arti tersendiri..
Analisis ini melakukan penerjemahan masukan menjadi bentuk yang lebih berguna untuk tahap-tahap kompilasi berikutnya. Analisis Leksikal merupakan antarmuka antara kode program sumber dan analisis sintaktik (parser). Scanner melakukan pemeriksaan karakter per karakter pada teks masukan, memecah sumber program menjadi bagian-bagian disebut Token. Analisis Leksikal mengerjakan pengelompokkan urutan-urutan karakter ke dalam komponen pokok: identifier, delimeter, simbol-simbol operator, angka, keyword, noise word, blank, komentar, dan seterusnya menghasilkan suatu Token Leksikal yang akan digunakan pada Analisis Sintaktik.

Transformasi Wavelet Diskrit (Discrete Wavelet Transform)

Transformasi Wavelet Diskrit (Discrete Wavelet Transform)

Transformasi wavelet diskrit secara umum merupakan dekomposisi citra pada frekuensi subbandcitra tersebut. Komponen subband transformasi wavelet dihasilkan dengan cara penurunan level dekomposisi. Implementasi transformasi wavelet diskrit dapat dilakukan dengan cara melewatkan sinyal melalui sebuah tapis lolos rendah (low pass filter/LPF) dan tapis lolos tinggi (high pass filter/HPF) dan melakukan downsampling pada keluaran masing-masing filter. Proses tersebut dapat diilustrasikan pada gambar dibawah ini :



Dekomposisi Wavelet diskrit Pada Sinyal Satu Dimensi


Output filter yang memiliki respon impulse h(n) dan input x(n) adalah :



dimana g(n) dan h(n) adalah respon impulse dari HPF dan LPF.
Setelah operasi penambahan, bisa ditentukan masing-masing output untuk setiap level rekontruksiadalah sebagai berikut :



Proses rekonstruksi citra tersebut diilustrasikan pada gambar dibawah ini :


Rekonstruksi Transformassi Wavelet Level n Pada Sinyal Satu Dimensi

Kelebihan :
• Dibandingkan dengan TWK (Transformasi Wavelet Kontinu), transformasi wavelet diskrit (TWD) dianggap relatif lebih mudah pengimplementasiannya. Prinsip dasar dari TWD adalah bagaimana cara mendapatkan representasi waktu dan skala dari sebuah sinyal menggunakan teknik pemfilteran digital dan operasi sub-sampling.



Kekurangan :
• wavelet compression kurang baik digunakan pada data yang bersifat periodik dan smooth.
• Proses membutuhkan waktu yang lama jika citra digital yang digunakan memiliki resolusi bidang yang luas.
• Membutuhkan space penyimpanan yang relatif besar.



Transformasi Cosine Diskrit (Discrete Cosine Transform (1D-DCT))

Discrete Cosine Transform (DCT) adalah merupakan suatu teknik yang digunakan untuk melakukan konversi sinyal ke dalam komponen frekuensi pembentuknya, dengan memperhitungkan nilai real dari hasil transformasinya. DCT merupakan transformasi yang berhubungan dengan transformasi Fourier, sama seperti Discrete Fourier Transform, tetapi DCT menggunakan bilanganbilangan riilnya.

Walaupun image yang dikompresi dengan lossy compression akan menimbulkan kecurigaan karena perubahan LSB akan terlihat jelas, pada metode ini hal ini tidak akan terjadi karena metode ini terjadi di domain frekuensi di dalam image, bukan pada domain spasial, sehingga tidak akan ada perubahan yang terlihat pada cover image.Contoh lain yaitu penerapan DCT pada metode odd/even pada data yang diinput :



Keuntungan :
• DCT (Discrete Cosine Transform) menghitung kuantitas bit-bit image dimana pesan tersebut disembunyikan didalamnya Hasil karena Walaupun image yang dikompresi dengan lossy compression akan menimbulkan kecurigaan karena perubahan LSB akan terlihat jelas, pada metode ini hal ini tidak akan terjadi karena metode ini terjadi di domain frekuensi di dalam image, bukan pada domain spasial, sehingga tidak akan ada perubahan yang terlihat pada cover image.

Kekurangan :
• Tidak tahan terhadap perubahan suatu objek dikarenakan pesan mudah dihapus karena lokasi penyisipan data dan pembuatan data dengan metode DCT diketahui.

Jumat, April 02, 2010

Tugas Pengantar Kecerdasan Buatan 3

Track (Jalur) : Pembuatan Kartu Rencana Study (KRS)
Role (Peran) : Mahasiswa, Petugas BaaK
Pendukung (Properties) : Blangko Pembayaran (Blangko), Pakaian, Sepatu Tertutup, Foto 3x4, Komputer, KRS
Kondisi Input : Mahasiswa wajib mengisi atau membuat KRS


Track 1
Persiapan Mahasiswa
Mahasiswa membawa blangko
Mahasiswa memakai pakaian yang sopan
Mahasiswa memakai sepatu tertutup


Track 2
Proses Persiapan Pengisian KRS
Mahasiswa mengumpulkan blangko di BaaK
Mahasiswa menunggu namanya dipanggil oleh petugas BaaK

Track 3
Proses Pengisian KRS
Mahasiswa dipanggil namanya oleh petugas BaaK
Petugas memeriksa pakaian mahasiswa
Petugas memeriksa sepatu mahasiswa
Mahasiswa memilih mata kuliah yang ingin diikuti pada komputer yang tersedia

Track 4
Pencetakan KRS
Mahasiswa menunggu KRS-nya selesai dicetak
Mahasiswa mengambil KRS

Track 5
Penge-cap-an KRS

Mahasiswa memberikan foto mahasiswa berukuran 3x4 dan KRS yang mahasiswa buat kepada petugas BaaK
Petugas BaaK menge-cap KRS mahasiswa
Mahasiswa mengambil KRS yang selesai dicap

Hasil:
Mahasiswa mendapatkan KRS aktif
KRS dapat dipergunakan untuk peminjaman buku di perpustakaan kampus
Mahasiswa terdaftar aktif sebagai peserta UTS / UAS / Ujian Utama
Mahasiswa tidak dianggap cuti ataupun mengundurkan diri